Sebagai generasi muda penerus perjuangan bangsa, saya tidak boleh hanya termenung dan terlalu banyak berandai-andai. Saya harus mulai bangkit dan mengawali perjuangan dari dalam diri saya. Membangun motivasi hidup saya untuk maju dan sukses. Tidak hanya berhenti di situ saja. Karena percuma jika saya memiliki motivasi tetapi raga ini diam dan tidak melakukan apapun. Salah satu hal yang bisa saya mulai saat ini adalah menuntut ilmu. Disamping menuntut ilmu itu adalah kewajiban, saya juga berharap dengan ilmu yang saya peroleh bisa bermanfaat bagi orang lain dan semakin mendekatan diri saya pada Illahi Rabbi. Tidak pernah ada kata menyerah dalam perjuangan hidup ini. Hingga saat ini saya sedang mengarungi bahtera kehidupan saya yang saat ini telah berlabuh di salah satu universitas tertua di Indonesia, yaitu Universitas Gadjah Mada.
Waktu kecil dulu tak pernah terbesit dalam hati untuk berkuliah di Universitas Gadjah Mada. Apalagi di jurusan dimana saya sekarang duduk menimba ilmu, mencari teman, dan menggali jati diri. Di Universitas Gadjah Mada, Fakultas Biologi, Jurusan Biologi, disana saya bisa menemukan banyak hal yang luar biasa. Menemukan kenyataan-kenyataan yang sebelumnya belum pernah saya temui dan hadapi. Bertemu dengan orang-orang luar biasa dari sabang hingga merauke, bahkan dari luar Indonesia pun juga bisa ditemui di sini.
Dulu ketika saya duduk di bangku SMA, pada masa-masa akhir saya hati ini diliputi kegalauan untuk memilih jurusan apa yang harus saya tempuh ketika saya lulus nanti. Entah apa yang menggerakkan hati ini untuk menjatuhkan pilihan pada Jurusan Biologi. Pertama mungkin karena ada kakak kelas yang sudah saya anggap sebagai saudara saya sendiri yang masuk Jurusan Biologi UGM. Saya ingin terus bersama dengan dia, sembari menimba ilmu sekalian bermain bersamanya. Kedua karena saya tidak begitu menyukai pelajaran matematika dan fisika. Ternyata alasan kedua itu sangatlah salah besar. Saya baru menyadarinya kalau ternyata biologi itu ilmu yang sangat luas, mencakup semua pelajaran yang saya dapatkan. Baik secara formal di sekolah ataupun pelajaran-pelajaran hidup yang saya dapatkan dari lingkungan saya. Misalnya untuk menghitung kecepatan aliran darah, membutukan ilmu yang berhubungan dengan fisika, matematika, ataupun kimia. Oleh karena itu saya mulai jatuh cinta dengan jurusan ini. Ketiga, karena dengan belajar biologi saya bisa mengetahui lebih dalam tentang kehidupan saya. Baik secara struktural maupun fungsional. Saya bisa menjadi lebih mensyukuri apa yang Allah swt ciptakan untuk segala kebaikan yang ada dalam kehidupan saya.
Alasan keempat adalah karena Biologi mirip dengan kedokteran, bahkan jauh lebih luas. Dulu saya bercita-cita menjadi dokter kandungan, karena keterbatasan biaya saya mengurungkan niat untuk masuk jurusan kedokteran. Alhasil karena saya masih ingin berhubungan dengan dunia tersebut, saya memilih untuk masuk jurusan biologi. Alasan kelima karena waktu SMA saya suka dengan pelajaran biologi, pelajaran ini mampu melatih pola pikir saya supaya tidak sekedar membaca, tetapi sekaligus memahaminya. Alasan keenam karena biologi bisa diterima oleh berbagai bidang, mulai dari bidang pendidikan, kesehatan, forensik, kehutanan, dan penelitian. Saya berharap bisa terus meluruskan niat untuk masuk jurusan biologi, tidak hanya karena prospek kerja ataupun main-main, tetapi saya ingin ilmu yang saya dapatkan selama saya kuliah di jurusan biologi bisa bermanfaat bagi orang lain dan bisa semakin mendekatkan diri saya kepada Allah swt.
Setiap orang pasti memiliki mimpi-mimpi yang ingin diwujudkan. Saya masih ingat apa yang dikatakan salah satu tokoh dalam novel Sang Pemimpi “Bermimpilah, maka Tuhan akan memeluk mimpi-mimpimu”. Dari kata-kata tersebut tersirat bahwa sebagai seorang manusia kita harus memiliki mimpi setinggi mungkin. Karena jika kamu memiliki mimpi, maka kamu akan termotivasi untuk mengejar mimpi-mimpimu. Jangan terlalu takut untuk bermimpi, karena jika kamu jatuh, maka mimpi-mimpi itulah yang akan menolongmu untuk bangkit. Keberhasilan akan pencapaian mimpi-mimpi itu juga menunjukkan semangat, usaha, dan do’amu. Tetapi jangan kecewa ketika mimpi-mimpi itu tidak terwujud. Karena kita harus selalu yakin kalau semuanya akan indah pada waktunya. Saya sendiri juga memiliki mimpi-mimpi yang ingin saya wujudkan ketika saya lulus nanti.
Lima tahun setelah saya lulus, saya ingin melakukan banyak hal. Pertama, saya ingin bergabung dengan Gerakan Indonesia Mengajar yang didirikan oleh Anies Baswedan. Pada awalnya saya ingin menjadi guru. Saya ingin mengajar di daerah-daerah yang pendidikannya belum begitu terjangkau. Oleh karena itu saya ingin berkontribusi pada negara melalui Gerakan Indonesia Mengajar. Menurut saya membuat orang yang pada awalnya tidak bisa menjadi bisa adalah pekerjaan yang mulia. Begitu pula karena saya ingin membagikan ilmu saya yang masih sedikit ini kepada orang-orang di sekitar saya. Kmudian menanamkan pada diri saya kalau amalan yang tidak pernah putus adalah ilmu yang bermanfaat. Jika saya mampu, saya ingin menghajikan kedua orang tua saya untuk beribadah ke tanah suci.
Lima tahun setelah saya lulus, saya juga berkeinginan menjadi ahli forensik yang terkenal, karena bisa membantu banyak orang dalam menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan kriminalitas. Menurut saya itu pekerjaan yang keren, karena berhubungan dengan kegiatan-kegiatan yang menantang. Misalnya memperkirakan kejadian yang berlangsung sebelum kematian korban. Menjadi ahli forensik juga bisa membantu menemukan titik terang ketika menyelesaikan suatu permasalahan kriminalitas.
Saya juga ingin menjadi seorang penyiar, khususnya penyiar radio. Terkadang orang bisa bahagia hanya dengan mendengarkan suaranya. Walaupun teknologi sudah mendunia, tetapi belum tentu semua orang memiliki televisi. Oleh karena itu saya ingin menjadi penyiar radio. Melalui radio, orang-orang yang kesulitan untuk mendapatkan informasi melalui televisi bisa terobati. Saya juga berkeinginan untuk menjadi peneliti dalam bidang genetika. Membantu masyarakat untuk mengembangkan plasma nutfah yang unggul dibandingkan dengan yang ada saat ini. Supaya produk-produk yang berasal dari Indonesia memiliki kualitas dan kuantitas yang tinggi jika dibandingkan dengan produk dari luar negeri. Dengan adanya ahli genetika, kita bisa menciptakan produk-produk unggulan yang super, supaya kita tidak lagi mengimpor dari negara-negara tetangga. Sehingga hal ini bisa mendidik masyarakat untuk hidup mandiri. Lima tahun setelah saya lulus, saya juga ingin menjadi seorang ahli taksonomi. Karena ahli taksonomi yang ada di Indonesia jumlahnya sangat minim. Hal ini tidak sebanding dengan jumlah sumber daya alam baik flora maupun fauna yang melimpah di Indonesia. Ahli taksonomi sangat berperan dalam mencacah sumber daya flora dan fauna serta menempatkannya dalam hirarki taksonomi. Indonesia sangat membutuhkan seorang ahli taksonomi, supaya bisa mengungkapkan berjuta spesies yang sampai saat ini masih belum terungkap. Sebagai masyarakat Indonesia yang baik, kita harus mengenal sumber daya hewani dan hayati yang ada. Oleh karena itu kontribusi dari seorang ahli taksonomi sagat diubutuhkan. Berikutnya saya ingin membangun kebun konservasi anggrek dan tanaman langka yang ada di Indonesia. Kebun konservasi botany sangat diperlukan untuk melestarikan keanekaragaman hayati yang ada di Indonesia, karena saat ini semakin banyak tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab merusak kekayaan botany di Indonesia.
Banyak hal yang menginspirasi saya untuk bermimpi sampai seperti itu. Sebagai seorang guru, ayah saya telah mendorong saya untuk bercita-cita menjadi guru. Saya sangat mengagumi beliau, sebagai seorang guru, ayah saya bisa menyulap murid-muridnya untuk menjadi manusia yang sukses. Memang kesuksesan itu tergantunng dengan usaha dan do’a kita. Akan tetapi orang-orang yang berada di sekitar kita juga berperan penting untuk menyukseskan kehidupan kita. Salah satunya adalah peranan seorang guru.
Kemudian saya ingin menghajikan kedua orang tua saya karena dalam hati ini terngiang rukun iman yang keenam “naik haji apabila mampu”. Apabila saya sudah mampu dan mapan, saya akan berusaha sekeras mungkin untuk menghajikan kedua orang tua saya, supaya kami bisa mengikuti jejak Rasulullah saw. Saya berkeinginan menjadi penyiar radio karena saya sering mendengarkan radio. Selama ini suara penyiar radio yang saya dengar selalu bisa menyejukkan hati dan saya ingin bisa menyejukkan hati setiap orang. Hal inilah yang memotivasi saya untuk menjadi penyiar radio.
Setelah saya menonton film Sherlock Holmes, Dr. Watson yang telah menginspirasi saya untuk menjadi ahli forensik. Walaupun itu hanya cerita fiktif, namun isi film tersebut sangat menginspirasi. Dan masih banyak lagi orang yang mendorong saya berkeinginan untuk bermimpi setinggi-tingginya.
Usaha dan do’a sangat berperan penting untuk menggapai mimpi. Setiap langkah yang kita tempuh itu juga menjadi batu pijakan untuk menuju gerbang kesuksesan. Saya jadi teringat kata-kata ayah saya “langkah pertama itu menentukan segalanya”. Oleh karena itu saya harus berpikir sebelum bertindak, mempertimbangkan segala resiko yang bisa terjadi. Menimbang baik dan buruknya apabila saya mengambil langkah ke kanan, kiri, depan, ataupun belakang. Untuk menunjang mimpi-mimpi saya, saya harus mulai melangkah, memulainya dari hal-hal yang berkaitan dengan mimpi-mimpi saya. Ketika saya bermimpi untuk menjadi guru, saya harus mulai belajar dengan tekun, mempelajari trik-trik mengajar, supaya murid saya nanti bisa mencerna pelajaran yang saya berikan dengan baik. Saya juga harus ikut aktif berpartisipasi mengikuti berbagai forum diskusi yang ada, baik yang berada di lingkungan kampus ataupun di luar kampus. Sepanjang forum diskusi tersebut bisa bermanfaat bagi banyak orang.
Untuk melatih sikap kepemimpinan, saya mengikuti berbagai organisasi di lingkungan kampus. Untuk mengasah kemampuan berbicara dan tanggap terhadap isu-isu lingkungan yang ada, saya bergabung dengan BEM Fakultas Biologi UGM. Kemudian untuk melatih kemampuan berpikir kritis, saya mengikuti Gama Cendekia, yaitu salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa yang ada di UGM. Disana saya dilatih untuk berpikir kritis, interaktif, dan aktual. Kemudian saya juga ikut serta dalam kelompok studi pecinta anggrek yang bernama BiOSC. Disana, saya bisa mempelajari jauh lebih dalam segala hal yang berbau anggrek. Untuk mengimbangi kegiatan saya dalam bidang sosial akademik, saya juga mengikuti kelompok rohis yang ada di Fakultas Biologi yang bernama JMMB. Saya akan selalu berusaha menanamkan dalam diri saya supaya tidak mudah menyerah dan selalu berusaha yang terbaik. Saya yakin mimpi-mimpi saya bisa terwujud dengan syarat saya harus berusaha, berjuang, dan selalu berdo’a berharap hanya padaNya. Jangan takut bermimpi, karena mimpi itu indah. J
Masa depan adalah milik siapa yang percaya pada keindahan mimpi mereka.