Selasa, 04 Januari 2011

Fenomena Halo Matahari




Hari ini Selasa, 4 Januari 2011 masyarakat kota Yogyakarta dikejutkan dengan fenomena menarik yaitu "halo matahari". Ini adalah salah satu topik berita yang aku dengar tadi sore di televisi. Sebelumnya kakakku yang tinggal di Yogyakarta sudah mengirimi aku multimedia message. Dia ngirim foto matahari yang di sekitarnya seperti terdapat pelangi yang melingkarinya. Pertamanya aku nggak percaya, eeh ternyata setelah dengar berita tadi sore aku langsung percaya deh.
Emang Masyaallah.. indah banget, =)



Ini ada beberapa informasi yang aku kutip dari kompas, Oh iya pesennya dari berita tadi "jangan kaitkan fenomena ini dengan hal-hal mistik, karena ini adalah fenomena alam yang sering terjadi." Bener banget nih, biasanya kebanyakan orang suka mengaitkan hal-hal aneh yang terjadi di sekeliling kita dengan hal-hal yang berbau mistik. Ck.ck.ck.

Berikut laporannya..

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Fenomena cincin pelangi matahari muncul selama sekitar dua jam di langit Yogyakarta, Selasa (4/1/2010). Fenomena alam unik ini terjadi karena pembelokan cahaya matahari oleh partikel uap air di atmosfer.
Kepala Laboratorium Hidrometeorologi Fakultas Geografi UGM Sudibyakto mengatakan, kejadian alam yang unik ini merupakan fenomena atmosferik yang biasanya terjadi pada musim hujan. "Pada fenomena ini, cahaya matahari dipantulkan oleh uap air yang naik di atmosfer. Cahaya dipancarkan sehingga terlihat sebagai cincin pelangi," tuturnya.
Selama musim hujan banyak uap air naik ke atmosfer hingga mencapai lapisan troposfer dengan ketinggian lebih kurang 10 40 kilometer (Km). Akibatnya, terjadilah suhu yang sangat dingin di lapisan troposfer, yaitu sekitar minus 30-40 derajat Celsius. Pada saat inilah, uap air di lapisan troposfer ters ebut berfungsi sebagai kaca yang dapat memantulkan cahaya matahari.
Bulan Januari ini Pulau Jawa memang sudah memasuki puncak musim hujan. Curah hujan turun dengan intensitas antara tinggi hingga sangat tinggi. Curah hujan pun terjadi hampir setiap hari dengan waktu cukup lama.
"Jadi, fenomena tersebut sama persis dengan fenomena terbentuknya pelangi, hanya saja kalau pelangi biasanya terjadi pagi atau sore hari, di mana sudut matahari terhadap bumi masih relatif rendah. Sedangkan Cincin Halo itu pada siang hari," ucap Sudibyakto.
Menurut Guru Besar Geografi UGM tersebut, fenomena ini sering disebut sebagai cincin pelangi karena lapisan warnanya mirip pelangi. Hanya saja, warna tersebut tidak selengkap warna pada pelangi. Istilah lain dari cincin disebut halo yang berasal dari bahasa Yunani Kuno artinya lingkaran bulan.
Warna cincin pelangi matahari tak selengkap pelangi ini perbedaan sudutnya. Cincin matahari biasanya terjadi pada siang hari atau saat posisi matahari berada tepat di atas bumi. Sudut yang tegak lurus membuat warna yang terbiaskan tidak selengkap pada pelangi di sore hari yang terjadi dengan sudut tertentu.
Pada lingkaran yang terlihat di Yogyakarta, Selasa (4/1/2010), warna-warna yang terlihat dari lapisan terdalam ke lapisan terluar berturut-turut adalah merah, jingga, kuning, dan hijau.
Pemerhati budaya Yogyakarta Heri Dendi mengatakan, dalam bahasa Jawa, fenomena cincin matahari ini dikenal dengan nama kluwung. "Fenomena ini pernah saya lihat di waktu-waktu dulu, tapi memang jarang," katanya.
Editor: Tri Wahono 

gambar : mbah google
Sumber : http://sains.kompas.com/read/2011/01/04/15512565/Cincin.Matahari.akibat.Pembelokan.Sinar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar