Rabu, 29 Desember 2010






Ada yang tau jajanan yang satu ini?

Jajanan gurih nan enak ini banyak digemari masyarakat Indonesia (termasuk aku)hehehe.
kadang kalau makan masakan ummi' tanpa adanya kerupuk terasa kurang lazies. Walaupun bisa dibilang kalau kerupuk itu banyak minyaknya. Tapi apa boleh buat, rasanya enak sih!
Tapi kadang ada juga tuh kerupuk yang pakai pemutih. Hiiii serreeem!
Yah kita juga harus tetep selektif juga milih makanan. Pokoknya yang sehat buat tubuh kita deh. Sehat itu mahal kan?

Ini ada beberapa info tentang kerupuk yang aku ambil dari Wikipedia,
Monggo..

Kerupuk

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kerupuk.jpg
Kerupuk yang sudah digoreng
Informasi
Asal Nusantara
Kerupuk atau krupuk adalah makanan ringan yang dibuat dari adonan tepung tapioka dicampur bahan perasa seperti udang atau ikan. Kerupuk dibuat dengan mengukus adonan sebelum dipotong tipis-tipis, dikeringkan di bawah sinar matahari dan digoreng dengan minyak goreng yang banyak.
Kerupuk bertekstur garing dan sering dijadikan pelengkap untuk berbagai makanan Indonesia seperti nasi goreng dan gado-gado.
Kerupuk udang dan kerupuk ikan adalah jenis kerupuk yang paling umum dijumpai di Indonesia. Kerupuk berharga murah seperti kerupuk aci atau kerupuk mlarat hanya dibuat dari adonan sagu dicampur garam, bahan pewarna makanan, dan vetsin.
Kerupuk biasanya dijual di dalam kemasan yang belum digoreng. Kerupuk ikan dari jenis yang sulit mengembang ketika digoreng biasanya dijual dalam bentuk sudah digoreng.
Kerupuk kulit atau kerupuk ikan yang sulit mengembang perlu digoreng sebanyak dua kali. Kerupuk perlu digoreng lebih dulu dengan minyak goreng bersuhu rendah sebelum dipindahkan ke dalam wajan berisi minyak goreng panas.
Kerupuk kulit (kerupuk jangek) adalah kerupuk yang tidak dibuat adonan tepung tapioka, melainkan dari kulit sapi atau kerbau yang dikeringkan.


matturnuwun Om Wiki,

Selasa, 28 Desember 2010

Ada yang tau kue lemper? itu loh.. kue yang terbuat dari beras ketan terus diisi sama daging ayam atau abon. Kalau kataku sih kuenya mirip sushi (walaupun nggak pernah nyobain).
Berhubung di rumahku itu cateringan, jadi ibukku suka banget bikin kue. Sekarang nih yang lagi digemari sama ibuk ya kue lemper ini. Bikinan ibuk manteb banget.
Oh iya ini resep kue lemper yang aku copas dari :http://resepsedap.wordpress.com/category/resep-kue/


Bahan :
  • 250 gram ketan
  • 250 ml santan kental dari 1 butir kelapa
  • 2 lembar daun salam
  • 1 batang serai memarkan
  • 1/2 sdt garam
Isi :
  • 1 dada ayam matang di suwir-suwir
  • 1 lembar daun salam
  • 4 lembar daun jeruk
  • 200 ml santan dari 1/2 butir kelapa
  • 1 sdm air asam jawa
  • 2 sdm minyak goreng
Haluskan :
  • 5 butir bawang merah
  • 3 siung bawang putih
  • 3 butir kemiri, sangrai
  • 1 sdm ketumbar, sangrai
  • 1 sdt jintan sangrai
  • 1 sdm gula pasir
  • Pembungkus : daun pisang secukupnya
Cara membuat :
  • Ketan rendam selama 2 jam, cuci bersih, tiriskan dan kukus selama 15 menit, angkat.
  • Rebus santan bersama daun salam, serai dan garam, masukkan ketan yang telah dikukus dan aroni hingga seluruh santan dihisap oleh ketan, angkat.
  • Kukus ketan hingga matang, angkat.
  • Isi : panaskan minyak tumis bumbu yang dihaluskan hingga harum, masukkan santan ayam, salam dan daun jeruk masak hingga matang dan santan habis, angkat.untuk isi bisa di ganti dengan Abon Sapi.
  • Siapkan cetakan lemper olesi dengan minyak atau lapisi dengan selembar plastik bersih, tuangkan setengah bagian ketan, ratakan tuangkan isian, ratakan dan tutup dengan setengah sisa ketan ratakan dan padatkan. Angkat.
  • Ambil selembar daun dengan ukuran yang sesuai dengan potonga lemper, bungkus dan sajikan.

Minggu, 26 Desember 2010

Sawah oh Sawah

Zaman dahulu udara di sekeliling kita masih segar. Bebas dari polusi udara. Kalau zaman sekarang mah, asap-asap kendaraan ada dimana-mana. Tapi sebenarnya nggak hanya asap kendaraan saja. Banyak sekali yang menyebabkan polusi udara. Misalnya hasil pembakaran industri. Yah pokoknya hasil-hasil pembakaran itu yang mengeluarkan gas Karbon dioksida. Ditambah lagi budaya masyarakat yang semakin menginginkan kepraktisan dalam kehidupan. Semuanya serba praktis, secara praktis juga sampah dibuang di sembarang  tempat. Walaupun dimana-mana ada tulisan "dilarang membuang sampah sembarangan" tapi kalau dalam diri kita nggak ada keinginan untuk membuang sampah pada tempatnya tetap saja sampah berserakan di semua tempat. Memang setiap perubahan itu harus dimulai dari diri sendiri, dari hal yang terkecil, dan mulai saat ini. (waduu..jangan-jangn aku cuman pinter ngomongnya doang nih. hehehe..)Yah saya sendiri juga sedang mencoba memperbaiki diri. Semangat!!
Oh iya, liburan kemarin aku sama kakakku dikasih tugas buat foto-fotoin sawah didekatnya rumah. Segeer banget, udaranya juga..Huumphh..MasyaAllah..
Dan ini hasilnyaa..

Ijo royo-royo..segerrr!
 nih sungai kecil..kricik..kricik..


 segerr

 kalau yang ini sungai yang agak besar


 Dengan sekuat tenaga aku menggayuh sepeda ini..(gaya pahlawan bertopeng)


 sumber penghidupan sebagian besar masyarakat nih





 eh, ada pelangi


 jalan yang lurus..


 pak tani dan bu tani Semangat (sambil pegang pom-pom)



 Sepetak sawah sangat berharga teman!


ada yang mau nyebur??


Nah itu tadi foto-foto yang udah aku ambil. Segerr...
:))

Hasil Karya

Cuman mau menunjukkan beberapa hasil kreasi kami, kemarin kan aku posting tentang kain flanel. Terus aku bilang kalau aku juga pernah membuatnya. Gambar-gambar yang di postingan kemarin itu cuman copas dari mbah google (matturnuwun ya semuanya..)
Kalau yang ini asli hasil buah tangan kami. Walaupun yang ditampilkan hanya sedikit (sedikiiit sekali..)
=)
Monggoo..
 Celengan


 Tempat HP


 Gantungan Kunci


Tempat HP


Selamat Mencoba

Bikin Meringis

 Ada yang tau ini apa..?

 apakah ini?


 Asli atau palsu?


  dari gambar yang ini bisa dilihat keasliannya..hehehe


ini juga.. -_-a

liat gambar itu rasanya cuman pingin meringis aja. Gambar ini aku ambil waktu aku masih di Kelas XI. Waktu itu ada percobaan fisika tentang peristiwa kapilaritas. Nah biar cairan yang diserap kelihatan makanya kita menggunakan yang namanya zat pewarna. Kebetulan yang kita pakai tuh pewarnanya warna merah. Apalagi pewarnanya ini kental banget. Mirip darah deh.. Kemudian sekilas muncul ide di otakku buat main-main sama tuh pewarna. Daaan..
"Jreng..jreeeeeng.."
Jadilah gambar-gambar seperti di atas. Hehehe.. kalau kata anak-anak sih itu semua seperti beneran. (Tapi ini pendapat anak-anak lho..Silahkan berasumsi sendiri.
Tapi, di akhir-akhir acara aku foto-foto, nggak nyangka ternyata di salah satu gambar yang aku ambil keliatan botol pewarnanya. Waduu..gagal deh misiku. Hehehe..
Yah begitulah pengalaman waktu kelas XI dulu. Matturnuwuun..
:)

Diperankan Oleh : Maurilla T. dan Afif Surya

"Don't try this at home"

Sabtu, 25 Desember 2010

Nasi Jagung

nasi jagung komplit.
Hmm..nyam-nyam, pagi-pagi sarapan nasi jagung. Sedapnyeee..!
Ada yang tau nasi jagung? itu lo, nasi putih yang dicampur sama jagung yang sudah dihaluskan. Kalo sama nasi empok jelas beda. Nasi jagung ini teksturnya lebih kasar. Kalo nasi empok kan halus tuh.
Aku sendiri nggak tau gimana sejarahnya nasi jagung. Asal daerahnya aja aku juga nggak tau. hehehe.
Yang aku tau rasanya enak ker! Kalo makan nasi jagung kurang lengkap kalau nggak ada lauk-pauknya. Bagaikan sayur tanda garam.(Eh, yaiyalah..masak cuman mau makan nasinya doang!)
Oh iya, kayaknya nih nasi bisa didapatkan dimana aja. Bikin sendiri juga bisa. Kalo anak-anak yang rajin nemenin mamanya ke pasar tuh bisa cari depot nasi jagung. Soalnya yang jualan nasi jagung di pasar banyak. (Sodaraku juga jualan nasi jagung soalnya..hehehe)
Lauk pauk sebagai pelengkap nasi jagung terdiri dari :
  • Pecel lengkap dengan sayur mayurnya
 sayur pecel (bikin ngiler..)
  • Uhm..aku nggak bisa membahasa Indonesiakan nih, kalo ditempatku namanya 'jangan kates' bahasa Indonesianya apa sayur pepaya muda kali ya?hhe. Sejenis itulah. Nih masakan terbuat dari pepaya muda, dicampur tempe atau tahu, biasanya ditambahi kacang panjang. Setelah dicampur jadi satu terus dimasak sama kuah santan. Sedap pokoknya!
 sayur pepaya muda aka jangan kates hehehe..
  •  Dadar jagung, bisa disebut juga dengan bakwan jagung. Nih masakan aslinya Malang tak? Bakwan jagung ini terbuat dari jagung (serba jagung ya!hehehe). Apalagi kalo yang dipakai itu jagung manis, wuiih..manteb dah!
 bakwan jagung

  • Mendol, namanya aneh tapi enak kok. Bahan pembuat mendol tuh tempe. Asli tempe yang dihaluskan.
 tempe mendol

  • Rempeyek, sebenernya ini sejenis kerupuk. Tapi lebih sederhana dan gurih. Bahan pembuatnya adalah kacang, tepung beras dicampur sama bumbu-bumbu rempah lainnya. Biar sedap ditambahi sama daun jeruk. Enak deh..
 rempeyek (lazieez..)

  • Sambel Bajak (yang ngasih nama paling orannya suka mbajak sawah nih..)hehehe. Sambel bajak itu juga salah satu jenis sambel khas Indonesia punya. Biasanya disebut sambel matang. Soalnya setelah diuleg atau diblender, sambel ini langsung digoreng. Pedes-pedes mantab.
 namanya sambel bajak(jangan ditambahin kata sawah lo..)
    • Ikan teri atau ikan asin goreng tepung, ini biasanya digunakan sebagai pelengkap aja. Yah, sejenis rempeyek.

    • Urap-urap, masakan ini yang paling aku gemari. Selain enak, seratnya juga banyak. Soalnya terdiri dari sayur-sayur seperti, daun sawi, bayam, pepaya, singkong, senikir..kecambah. Banyak deh, pokoknya sesuai selera. Tapi biasanya kalau sudah ada pecel, urap-urapnya ditiadakan.

    ini nih yang namanya urap-urap
    • Terancam (namanya serem), masakan ini juga sejenis urap-urap. Bahan utamanya adalah mentimun. Sebagai pelengkap biasanya ditambahkan biji lamtoro, tempe yang dibakar terus diremas-remas, kecambah yang masih kecil (biasanya dipakai pelengkapnya rawon). Nyam..nyam..
     kalo trancam yang ini sih masih enak.hha

      Tunggu apalagi, ayo cepet nyobain nasi jagung. Lidah bergoyang perutpun kenyang!
      Alhamdulillah..

      Jumat, 24 Desember 2010

      Hukum Rokok Dalam Pandangan Islam

      Jumat, 04 Desember 2009 - 05:39:43 :: kategori Aqidah
      Penulis: Al-Ustadz Helmi bin Abdul Qadir Bajri
      .: :.
      Banyak orang yang tidak mengetahui atau tidak mau tahu tentang apa itu hukum dari rokok, sehingga banyak dari kita yang terjerumus ke dalamnya dan tanpa merasa malu lagi untuk menghisap rokok ini di depan umum.

      Sesungguhnya apa hukum rokok itu???

      Sesungguhnya Allah -Subhanahu wa Ta’ala- telah memerintahkan kepada hamba-Nya untuk memakan dengan makanan yang halal dari rizki yang Allah -Subhanahu wa Ta’ala- telah berikan kepada hamba-Nya, Allah -Subhanahu wa Ta’ala- berfirman yang artinya:
      “Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaithon itu adalah musuh yang nyata bagimu” (QS. Al-Baqarah:168)

      Dan juga Allah -Subhanahu wa Ta’ala- berfirman pada ayat yang lain.

      كُـلُـوا مِـنْ طَـيِّـبَـاتِ مَـا رَزَقْـنَـكُـمْ
      Artinya:
      “Makanlah dari makanan yang baik-baik yang telah Kami berikan kepadamu” (Al-Ayah)

      Maka jelaslah 2 ayat di atas tersebut perintah dari Allah -Subhanahu wa Ta’ala- kepada hamba-Nya untuk makan makanan yang halal juga yang baik yang tidak ada kemudharatan atau bahaya bagi badan atau menyakiti tetangga atau menyia-nyiakan harta karena Allah Subhanahu wa Ta’ala mengharamkan segala sesuatu yang buruk yang dapat mendatangkan kemudharatan, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman yang artinya:
      “Dan Rasul menghalalkan yang baik bagi mereka dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk“. (QS. Al-A’raf:157)

      Diantara kemudharatan pada zaman sekarang ini yang banyak dari kaum muslimin lalai dari padanya, baik dari kalangan pemuda ataupun yang dewasa yang kebanyakan dari mereka tidak mengetahui keburukan-keburukannya adalah apa yang terdapat pada rokok.

      Sehingga tidak sedikit dari meteka yang secara terang-terangan merokok di depan orang banyak tanpa mengenal rasa malu, mereka tidak menjaga kehormatan-kehormatan orang-orang yang berada di sekelilingnya, sehingga mereka menganggap ini merupakan suatu hal yang biasa. Padahal sudah jelas bahwasanya rokok merupakan sesuatu yang haram dan juga merupakan sesuatu yang buruk yang dapat mendatangkan bahaya bagi diri dia sendiri dan bagi orang lain. Dari Sa’id Al-Khudriy Radliallahu ‘anhu bahwasanya Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
      لاَضَـرَرَوَلاَضِـرَارَ
      Artinya:
      “Tidak boleh memberi mudharat (kepada orang lain) dan tidak boleh saling menimpakan mudharat satu sama lain” (HR. Ibnu Majah dan Ad-Daruqutni dll dan hadits hasan)

      Keburukan-Keburukan Rokok

      * Rokok dapat membunuh secara perlahan-lahan.
      Ketahuilah wahai saudaraku bahwa Allah - Subhanahu wa Ta’ala - melarang hamba-Nya untuk membunuh dirinya sendiri, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman yang artinya:
      “Dan janganlah kamu membunuh dirimu, sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu” (QS. An-Nisaa:29)

      Tidak dapat kita ingkari bahwasanya rokok dapat membunuh secara perlahan-lahan dan dapat mengakibatkan penyakit yang membinasakan seperti kanker paru-paru dan lain sebagainya, karena di dalam rokok terdapat racun (nikotin) yang dapat membunuh siapa saja yang menghisapnya.

      Dari Abu Hurairah Radliallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
      وَمَنْ شَـربَ سَـمًّا فَـقَـتّـل نَـفْـسَـه فَـهُـوَ يَـتَّـحَـسَـاه فى نـارِ جـهَـنَّـمَ خَـالِـدًا مُـخَـلِّـدًا فِـيهـاابـدًا

      Artinya:
      “Barangsiapa yang menghirup racun hingga mati, maka dia akan menghirup racun itu selama-lamanya di neraka jahannam” (HR. Al-Bukhary dan Muslim)

      * Rokok tidak dapat menghilangkan lapar dan dahaga
      Allah - Subhanahu wa Ta’ala - berfirman tentang makanan-makanan penghuni neraka yang artinya:
      “Mereka tidak memperoleh makanan selain dari pohon berduri. Yang tidak menggemukkan dan tidak pula menghilangkan lapar” (QS. Al- Ghasyiyah:6-7)

      Dan rokok tidak menggemukkan dan tidak bisa menghilangkan rasa lapar seperti makanan-makanan penghuni neraka.

      * Menyia-nyiakan harta

      Orang yang berakal dia mengetahui bagaimana dia hidup dan bermuamalah. Rizki yang Allah telah berikan niscaya tidak akan dihambur-hamburkan pada sesuatu yang haram tidak ada gunanya, menghambur-hamburkan merupakan perbuatan syaitan dan Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman yang artinya:
      “Sesungguhnya pemborosan-pemborosan itu adalah saudara-saudara syaitan, dan syaitan itu adalah sangat ingkar terhadap Rabbnya” (QS. Al- Isra’:27)

      Rasulullah - Shallallhu ‘Alaihi wa Sallam - bersabda:
      إِنَّ الله كَـرَهَ لَـكُـمْ ثَـلاَثاً قـيلَ وَقَـالَ وَإِضَـاعَـة الـمَـلِ وكـَثْـرة الُّـؤال
      Artinya:
      “Sesungguhnya Allah membenci padamu 3(tiga) perkara, dan beliau berkata: perbuatan menyia-nyiakan harta dan banyak bertanya” (HR. Al-Bukhari)

      Rokok adalah perbuatan pemborosan dan menyia-nyiakan harta yang dibenci oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala

      * Rokok terdapat bau busuk yang bisa menyakiti (mengganggu) tetangganya (sekitarnya)

      Kita ketahui bahwa bawang merah dan bawang putih adalah makanan yang mubah tetapi keduanya mempunyai bau yang tidak sedap. Dengan sebab bau yang tidak sedap Rasulullah - Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam - melarang orang yang makan bawang merah dan bawang putih untuk masuk masjid sampai hilang baunya.

      Dari Jabir bin Abdillah Radliallahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

      مَـنْ أَكـّلَ تُـوْمًـا اوْ بَـصَـلاً فَـلْـيَعْـتَزِلَـنَّـا مَـسسْْــجِـدَنَـا
      Artinya:
      “Barangsiapa yang makan bawang putih dan bawang merah, hendaklah ia menjauhkan diri dari masjid kami” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

      Apabila orang yang makan bawang merah dan bawang putih dilarang oleh Rasulullah - Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam - untuk masuk masjid, maka bagaimana dengan sesuatu yang haram dengan bau yang sangat busuk dan dapat menyakiti (mengganggu) orang yang di sekitarnya???

      * Merokok merupakan sebab-sebab tidak dikabulkannya do’a
      Dari Abu Hurairah Radliallahu ‘anhu berkata: Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

      “Sesungguhnya Allah itu Baik, tidak menerima kecuali yang baik. Dan sesungguhnya Allah telah memerintahkan kepada orang-orang mukmin apa yang telah diperintahkannya kepada para Rasul. Allah telah berfirman: ‘Hai para Rasul! Makanlah olehmu makanan yang baik-baik dan beramallah kamu dengan amalan yang sholeh’ dan Allah berfirman: ‘Hai orang-orang yang beriman, makanlah olehmu diantara rizki yang baik-baik, yang Kami berikan kepadamu’. Kemudian Beliau menceritakan seorang laki-laki yang menempuh perjalanan jauh, berambut kusut penuh dengan debu, dia menadahkan kedua tangannya ke langit, sambil berdo’a: Ya Rabbi… Ya Rabbi.. padahal makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram dan dikenyangkan dengan barang yang haram, maka bagaimana do’anya akan dikabul” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

      Di dalam hadits ini bahwa laki-laki yang diceritakan Rasulullah - Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam - telah mendatangkan empat perkara yang semestinya do’anya dikabulkan. Yaitu:

      Pertama: Safar dengan perjalanan yang jauh.

      Dari Anas bin Malik - Radliallahu ‘anhu - dia berkata bahwasanya Rasulullah - Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam - bersabda:
      ثَـلاَثٌ دُعَـوات لاََتُـرَدُّ :دعْـوّةٌ الـوَالِـد,دعْـوةٌ الـصَّاءِمِ,دوَةُ الـمُسَـافِـرُ

      Artinya:
      “Tiga do’a yang tidak tertolak: Do’anya orang tua terhadap anaknya, do’anya orang yang sedang berpuasa, dan do’anya seorang musafir (yang sedang dalam perjalanan)” (HR. Al-Baihaqi dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam silsilah shahihah no. 1797)

      Kedua: Pakaian dan keadaan yang mencerminkan kesederhanaan.
      Dari Abu Hurairah Radliallahu ‘anhu bahwasanya Rsulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
      رُبَّ أشْـعَـثَ مَـدْفُـعٍ بِـالأَبْـوابِ لَـوْْ أقْـسَـمَ على الله لأَبَـرَّهُ
      Artinya:
      “Banyak orang yang berambut kusut dan berdebu, bahkan bertolak dari semua pintu, tetapi apabila dia bersungguh-sungguh meinta kepada Allah, niscaya Allah akan menerimanya” (HR. Muslim)

      Ketiga: Menengadahkan tangan ke langit.
      Dari Salman Al-Farisi Radliallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
      إِنَّ رَبَّـكُـمْ تَـبَـارَكَ وَتَـعَـالى حَـيٌّي كَـرِيْم يَـسْـتَـحْـيي مِـنْ عَـبْـدِهِ إذا رَفَـعَ يَـدَيْـهِ أأَنْ يَرُدَّهُـما صِـفْـرًا
      Artinya:
      “Sesungguhnya Rabb kalian Maha Hidup lagi Maha Mulia, Dia malu dari hamba-Nya yang mengangkat kedua tangannya (meminta-Nya) dikembalikan dalam keadaan kosong tidak mendapat apa-apa” (HR. Abu Dawud)

      Keempat: Merengek (meminta) dengan mengulang nama Allah (wahai Rabb-ku)

      Namun semua itu tidak mempengaruhi terkabulnya do’a, karena makanan yang dia makan, minuman yang dia minum semuanya merupakan dari hasil yang haram dan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengatakan: “Bagaimana do’anya akan terkabulkan?“.

      Berkata Ibnu Rajab: “Makanan haram, minuman haram, pakaian haram, dan dikenyangkan dengan barang yang haram merupakan sebab-sebab tidak dikabulkannya do’a” (Jaami’aluumi wal ahkam:92)

      Ketahuilah bahwasanya seseorang itu akan dibangkitkan oleh Allah Ta’ala dari kuburnya dalam keadaan sebagaimana dia mati.

      Dari Jabir Radliallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
      يُـبْـعَـثُ كُـلُّ عَـبْـدٍ عَـلى مَـامَـاتَ عَـلـيْـهِ
      Artinya:
      “Setiap hamba itu akan dibangkitkan dari kuburnya ketika dia mati“. (HR. Muslim)

      Maka bagaimana keadaan perokok apabila dia mati dalam keadaan sedang merokok dan dia dibangkitkan dalam keadaan bermaksiat kepada Allah Ta’ala??

      Nasehat Untuk Para Penjual Rokok
      Apabila telah jelas bahwasanya merokok itu adalah haram dengan dalil-dalil yang telah diterangkan di atas, maka sesungguhnya menjualnya juga haram, karena jika Allah mengharamkan sesuatu, maka haram juga harganya (penjualannya), karena penjualannya merupakan saling membantu dalam perbuatan dosa. Allah Ta;ala berfirman yang artinya :
      “Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan taqwa, dan janganlah tolong-menolong dalam perbuatan dosa dan pelanggaran” (QS. Al-Ma’idah:2)

      Ketahuilah bahwasanya harta yang halal walaupun sedikit itu lebih baik daripada harta yang banyak tetapi didapat dengan cara yang haram (spt menjual rokok). Allah Ta’ala berfirman yang artinya :
      “Katakanlah: tidak sama yang buruk dengan yang baik, meskipun banyaknya yang buruk itu menarik hatimu“. (QS. Al-Maidah:100)

      Fatwa Syaikh Bin Bazz Rahimahullah Tentang Hukum Rokok dan Hukum Penjualan-nya

      Pertanyaan:
      Hukum merokok apakah haram atau makruh? Dan bagaimana hukum penjualan-nya?

      Jawaban:
      Rokok haram, karena rokok sesuatu yang buruk yang mengandung bahaya-bahaya yang banyak sekali, dan sesungguhnya Allah Ta’ala memubahkan untuk hamba-Nya sesuatu yang baik-baik dari makanan dan minuman-minuman dan yang lainnya, dan mengharamkan kepada mereka yang buruk-buruk, Allah Ta’ala berfirman yang artinya:

      Artinya:
      “Mereka menanyakan kepadamu apa yang dihalalkan bagi mereka? Katakanlah: dihalalkan bagi kalian yang baik-baik“. (QS. Al-Maidah:4)

      Dan Allah Ta’ala berfirman tentang sifat Nabi-Nya Muhammad - Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam - di dalam surat Al-A’raaf yang artinya:
      “Yang memerintahkan mereka mengerjakan yang ma’ruf dan melarang mereka mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk“. (QS. Al-A’raaf:157)

      Dan rokok juga yang sejenisnya semuanya bukan dari yang baik-baik, bahkan merupakan yang buruk-buruk, dan semua yang memabukan dari yang buruk-buruk.

      Dan rokok tidak boleh menghisapnya dan menjualnya juga perdagangannya, karena terdapat bahaya-bahaya yang besar dan hukuman-hukuman yang berat.

      Wajib bagi perokok atau pedagangnya untuk segera bertaubat dan kembali kepada Allah Ta’ala dan menyesali perbuatannya yang lalu, dan berniat dengan sungguh-sungguh tidak akan mengulanginya lagi, dan barang siapa yang bertaubat dengan kejujuran maka Allah akan menerima taubatnya, sebagaimana Allah Ta’ala berfirman yang artinya:
      "Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung“. (QS. An-Nur:31)

      Dan firman Allah Ta’ala yang artinya:
      “Dan sesungguhnya Aku Maha Pengampun bagi orang yang bertaubat, beriman, beramal sholeh kemudian tetap di jalan yang benar“. (QS. Thaha:82)

      Dan Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
      “Taubat dapat meruntuhkan (dosa) yang sebelumnya”

      Dan bersabda Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam :
      “Orang yang bertaubat dari dosa seperti tidak mempunyai dosa“.

      Kami meminta kepada Allah Ta’ala untuk memperbaiki keadaan-keadaan kaum muslimin dan menjaga mereka dari setiap yang menyelisihi syari’at-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar dan Maha Mengabulkan (do’a hamba-Nya).

      (Dari Fatwa Syaikh Abdul ‘Aziz bin Abdullah bib Bazz - Rahimahullah Ta’ala - ).

      (Sumber Buletin Manhaj Salaf edisi 2/th. V 3 Shafar 1430 H / 30 Januari 2009 M, http://manhaj-salaf.890m.com/hukum-rokok-dalam-pandangan-islam.html) 
       
      SUMBER : http://www.salafy.or.id/salafy.php?menu=detil&id_artikel=1570

      Kue Pukis Idaman Hati

      Akhir-akhir ini aku ngidam banget tuh sama yang namanya kue "pukis", mau beli saku lagi rata (alias bokek). Mau bikin sendiri, eh di rumah nggak ada susu cair. Waah..repot deh kalau keinginan nggak keturutan. hehehe.
      Tapi Alhamdulillah banget, pas ngerengek-rengek sama ummi' minta dibeliin tuh kue, Eeh..Qodarullah kok langsung dikasih uang. Setelah itu aku pulang sekolah aku langsung tancap gas ke tempat biasanya aku beli kue pukis.
      Dan akhirnya terpenuhilah hasrat makan kue pukis. hehehe.
      huuuump..Nyam,nyam,nyam..!enyak,enyak,enyak..
      Oh iya, nih ada resep kue pukis yang aku ambil dari :
      http://dapur-cantik.blogspot.com/2008/04/kue-pukis.html

      kayaknya hasil kuenya enak nih..
      Monggo dipun pirsani..


      Rekomendasi :
      Kudapan kecil yang satu ini sering kita jumpai. Kue Pukis. Berbentuk setengah lingkaran dengan aneka rasa macamnya. Keju, kismis, nangka, meises dan lain sebagainya. Cara membuatnya cukup mudah dan waktu memanggangnya pun terbilang singkat. Sangat cocok untuk dijadikan bekal sekolah atau cemilan di waktu senggang. Dicobain az yukz!




      Belanja dulu yukz :
      • 200 gram tepung terigu protein sedang (Segitiga Biru)
      • 150 gram gula pasir
      • 150 mL susu cair fullcream
      • 50 mL santan instan
      • 50 gram mentega, dicairkan
      • 2 butir telur ayam (suhu ruang)
      • 1 sendok teh ragi saf-instan
      • 1/4 sendok teh soda kue
      • garam sedikit saja
      • Taburan :
      • keju parut secukupnya
      • meises secukupnya

      Sekarang ke dapur yukz :
      1. Siapkan mangkuk plastik, masukkan santan, telur ayam dan gula pasir, kocok hingga mengembang dan kental dengan kocokan biasa bukan mixer.
      2. Masukkan tepung terigu, ragi, susu cair, aduk rata.
      3. Tambahkan garam dan aduk rata kembali.
      4. Kemudian masukkan mentega yang sudah dicairkan dan diamkan adonan selama kurang lebih 30 menit.
      5. Setelah 30 menit, panaskan cetakan pukis yang sudah diolesi dengan mentega. Gunakan api yang sangat kecil.
      6. Masukkan adonan ke dalam gelas yang ada "mulut"-nya.
      7. Lalu tuanglah dimulai dari lubang yang paling pinggir, terserah mau dari kanan atau kiri.
      8. Cukup diisi 3/4 bagian saja karena kue akan mengembang.
      9. Taburi dengan keju parut atau meises atau kedua-duanya.
      10. Kemudian tutup dan masak hingga bagian bawah kue agak kecoklatan.

      Tips :
      - Mentega yang digunakan untuk olesan pada cetakan, sebaiknya sedikit saja untuk menghindari kegosongan dan keras pada kue.
      - Gunakan api yang sangat kecil saat memanggang agar tingkat kematangannya pas dan merata.
      - Pemanggangan pertama memang lebih cepat matang karenanya hati-hati, selalu di-cek agar kue tidak gosong.


      "Selamat Mencoba"

      Manfaat Celak


      Ada hadist dalam Sunan Abu Daud, dari Abdurahman bin An Nu’man bin Ma’bad bin Haudzah Al Anshari, dari ayahnya, dari kakeknya ia mengatakan bahwa Rasululah telah memerintahkan untuk mengunakan Itsmid (antimonium) yang dicampur dengan minyak wangi ketika hendak tidur. Beliau bersabda “Hendaknya orang yang berpuasa menjauhinya”.
      Dalam Sunan Ibnu Majah dan lainya di sebutkan hadist yang diriwayatkan Ibnu Abbas. Ia mengatakan “Rasulullah mempunyai celak yang di gunakan 3 kali untuk mata kanan, beliau memulainya darinya (mata kanan) dan mengakhiri dengannya juga. Dan untuk mata kiri dua kali”.
      Abu Daud telah meriwayatkan dari Rasulullah, beliau bersabda “Barang siapa memakai celak, maka hendaknya dalam hitungan ganjil (witir)”
      Apakah bilangan ganjil itu untuk kedua mata tersebut dengan hitungan tiga kali untuk satu dan dua untuk pada yang lainnya, dengan mendahulukan mata kanan dan mengutamakannya, atau hitungan ganjil itu tersebut untuk setiap mata dengan hitungan masing masing tiga kali. Kedua pendapat ini adalah dari Imam Ahmad.
      Manfaat Celak bagi mata
      Celak bermanfaat untuk menjaga kesehatan mata, memperkuat pandangan orang yang memakainya dan lebih jelas, dan melembutkan materi yang buruk. Beberapa jenis diantaranya dapat dipergunakan untuk memperindah, sangat cocok dipergunakan ketika saat tidur, membuat ketenangan mata setelah tidur akibat gerakan gerakan yang membahayakan, dan membantu kekuatan alamiah dalam tubuh. Itsmid (antimonium) memiliki khasiat tersendiri untuknya.
      Dalam Sunan Ibnu Majah di sebutkan hadist marfu’ yang diriwayatkan dari Salim, dari ayahnya, “Hendaknya kalian memakai itsmid (antimonium) karna dapat memperjelas pandangan mata dan menumbuhkan rambut”
      Abu Nu’aim menyebutkan dalam Al Hijlah, “Sesungguhnya celak dapat menumbuhkan rambut, menghilangkan kotoran, dan membuat pandangan mata menjadi jernih
      Sunan Ibnu Majah juga menyebutkan hadist marfu’ dari Ibnu Abbas, “Celak yang paling baik untuk kalian adalah itsmid(antimonium) yang membuat pandangan mata menjadi jelas dan dapat menumbuhkan rambut”

        Sumber : http://ihsan-wangi.com/index.php?option=com_content&view=article&id=59&Itemid=70

      Sabtu, 18 Desember 2010

      Ide Kreatif

      Sebenarnya banyak sekali yang bisa dimanfaatkan disekitar kita. Mulai dari bahan yang tidak terpakai sampai bahan-bahan yang berharga murah tetapi bisa bernilai mahal setelah kita olah dengan kreatif. Sebagai remaja yang konon katanya tak kenal lelah itu, kita harus bisa membuktikan pada diri kita bahkan pada dunia kalau ternyata kita itu bisa!(hhe.lebay)
      Yah memang perubahan itu berawal dari diri kita masing-masing.
      Sebagai remaja yang kreatif hendaknya kita bisa memanfaatkan segala sesuatu yang ada di sekitar kita. Mengolah dan menjadikannya sebagai barang yang bernilai. Kalau bisa bernilai jual juga. Alangkah baiknya bisa membantu orang tua..
      =)

      Misalnya dengan membuat hiasan atau buah tangan dari kain flanel. Ini berdasarkan pengalaman pribadi saya loo..hhe. Kain flanel harganya termasuk murah dan terjangkau. Tetapi kalau sudah diolah dengan tangan kreatif kita, bisa bernilai jual yang tinggi. Apalagi masyarakat jaman sekarang lebih bersifat konsumtif. Dan banyak remaja yang menyukai barang-barang yang unik. Walaupun hanya sekedar untuk koleksi saja.





      Yah memang untuk memulai itu sulit. Tapi lama-kelamaan proses yang kita jalani akan semakin mudah karena sudah terbiasa. Namun ketekunan dalam berusaha itu sangat dibutuhkan. Keuletan, jiwa kerja keras, percaya diri dan semangat juga sangat dibutuhkan dalam menjalani usaha.

      Aku dulu juga pernah usaha bikin hiasan-hiasan lucu dari kain flanel. Peminatnya juga banyak. Bisa dibilang peluangnya cukup besar. Namun seiring dengan berjalannya waktu..akhirnya..dan..akhirnya..
      Saya gulung tikar. Hahaha.. (kalau inget itu lucu deh!)
      Sudah saya bilang ketekunan dan keuletan sangat dibutuhkan. Apalagi kesabaran..wuiiih..Bahkan amat sangat dibutuhkan sekali deeh!!
      Pokoknya jauhi rasa malas dalam diri kita, karena itu adalah racun bagi tubuh kita (Pengalaman nih..rasa malaslah yang bikin usahaku gulung tikar)hahaha..
      =)

      Pokoknya kudu SEMANGAT!!!
      no pain, no gain..

      Jumat, 17 Desember 2010

      Jangan Salah Memilih Jurusan Kuliah

      by masbeken on 06/07/2010

      Kuliah adalah suatu jenjang yang baru bagi tingkatan pendidikan. Di dunia perkuliahan masih dibagi-bagi lagi menjadi beberapa fakultas dan jurusan yang berbeda-beda namun masih berhubungan satu dengan lainnya. Misalnya Fakultas Ilmu Budaya Unair terbagi menjadi lima jurusan, yaitu jurusan Sastra Indonesia, Sastra Inggris, Ilmu Sejarah, Sastra Jepang, dan D3 Bahasa Inggris.
      Memilih jurusan tentunya dilakukan pertama kali dalam kelanjutan jalan pendidikan. Memilih jurusan seperti membangun sebuah rumah yang megah, tinggal dimana Anda memposisikannya. Anda bisa saja membangun rumah mewah di tepi jurang, atau di padang pasir. Namun Anda bisa membayangkan, berama lama rumah megah tersebut akan bertahan? Sama halnya dengan memilih jurusan dalam perkuliahan. Apabila salah pilih jurusan, bukan tidak mungkin nantinya tidak mampu menyelesaikan perkuliahan dengan baik dan akhirnya di-drop out alias DO. Akibatnya Anda akan rugi besar, rugi biaya, rugi waktu, dan semuanya akan sia-sia belaka.
      Nah, bagaimana menyiasati, mengatasi masalah ini? Berikut ini adalah poin-poin yang harus diperhatikan dalam memilih jurusan yang tepat untuk kuliah. Alangkah baiknya sekarang Anda siapkan secarik kertas atau membuka notepad pada komputer Anda. Suatu catatan kecil akan berguna unuk menyeleksi dimana kemampuan Anda sebenarnya.

      Bertanya Kepada diri Sendiri tentang GAIRAH

      Saya tahu bertanya pada diri sendiri tentang gairah dalam hidup kadang kala menjadi soal yang sulit. Namun cara inilah yang nantinya akan menuntun Anda dalam mengarungi samudera perkuliahan. Saya berasumsi disini Anda adalah seorang yang tidak memiliki gairah di bidang apapun dalam mata kuliah/pelajaran. *mohon maaf sebelumnya* hal ini bisa diakali dengan melihat di sekitar Anda.
      Maksudya, melihat ke sekitar Anda dimana Anda memiliki gairah untuk lebih melihatnya. Misalnya Anda tertarik dengan kucing, hobby memelihara kucing, bahkan suka sekali dengan kucing. Maka tulislah jurusan Kedokteran Hewan dalam salah satu daftar jurusan yang “mungkin” Anda minati. Hal lain misalnya Anda suka terhadap uang, kesini pikirannya uang, kesana uang, cobalah menulis jurusan manajemen di daftar Anda.

      Bertanya pada Diri Sendiri tentang KEMAMPUAN DIRI

      Bertanyalah kepada diri sendiri, gabungkan semua ego, super ego dan id Anda untuk mencari tahu bagian ini. Mana bagian yang menonjol dari diri Anda selama ini. Setiap orang pasti memiliki kelebihan di bagian tertentu, maskipun hanya merasa sedikit, namun itu sudah cukup untuk memulainya.
      Apabila Anda merasa kurang di suatu bagian, Anda juga bisa menanyakannya kepada diri Anda. Suatu kekurangan bisa menjadi penyemangat Anda untuk mencoba mempelajari lebih dalam tentang jurusan itu. Jadi disini ada suatu kontradiksi dalam memilih jurusan, pertama kelebihan, kedua malah kekurangan diri. Semua terhubung pada “kemampuan diri”. Gabungkanlah hal ini dengan poin pertama tadi, yaitu soal “GAIRAH”.

      Kuliah Tidak Hanya Belajar Sesuai Jurusan

      Hal terpenting dalam mengemban pendidikan di perguruan tinggi adalah memperoleh ilmu dan pengalaman. Pengalaman berorganisasi, pengalaman dalam berinteraksi, pengalaman dalam hidup jauh dengan orang tua (bagi yang dari luar kota), pengalaman mendapatkan kepercayaan, kemudian pengalaman-pengalaman tersebut tergabung menjadi satu menjadi ikatan kompleks yang membangun karakter seorang sarjana. Ada nilai lebih dalam kuliah yang tidak didapat oleh lulusan sekolah menengah saja.
      Pemikiran Final
      Dari tiga pokok bahasan diatas tersirat bahwa sebenarnya yang terpenting dalam memilih jurusan adalah “GAIRAH”, “KEMAMPUAN”, dan tujuan dalam kuliah itu sendiri yaitu “LULUS sebagai SARJANA” dan memperoleh “PENGALAMAN”.
      Jadi setelah menulis semua daftar gairah Anda, hubungkanlah hal tersebut dengan daftar kemampuan Anda. Jangan gengsi, mengambil jurusan kedokteran padahal Anda pingsan saat melihat darah. Mengambil jurusan akuntansi disaat Anda suka sekali dengan anime, mengambil jurusan Kedokteran Hewan saat Anda jijik sekali dengan tahi sapi. Jangan tergiur dengan prospek lulusan kerja, karena saat ini banyak sarjana yang bekerja jauh menyimpang dari bidang kuliahnya. Pilihlah hal yang menurut Anda paling cocok dengan kepribadian Anda, melemparkan dadu bukan cara terbaik untuk hal ini. Kasihan orang tua Anda yang membiayai semuanya, kasihan diri Anda yang bisa jadi tua di kampus.
      Anda kuliah bukan untuk mencari pekerjaan, Anda kuliah bukan untuk mencari uang. Namun mencari ilmu, pengalaman, dan terakhir yang tidak bisa dipungkiri adalah mencari gelar sarjana. Jadi untuk mewujudkan hal tersebut, kuliahlah sesuai dengan minat dan gairah Anda. Maka senantiasa di bangku kuliah nanti Anda bisa belajar dengan lancar tanpa beban dan bisa lulus sesuai rencana. Jangan seperti saya yang baru menyadari hal ini sewaktu akhir kuliah.
      Kuliah memerlukan kerja keras dan konsistensi agar bisa lulus dan mengerjakan skripsi dengan lancar.
      *ditulis setengah curhat dari seorang mahasiswa yang ndak lulus-lulus, apabila ada masukan, pendapat, keritikan, terserah sampeyan. Monggo di-share bareng-bareng disini. ;-)

      Sumber : http://bloggerunair.com/jangan-salah-memilih-jurusan-kuliah/

      Rabu, 08 Desember 2010

      Renungan Hati

      Andai saja hidup ini hanya sbtas pmainan
      bolehlah hidup kita seluruhnya adalah bermain dan trus bmain.
      Andai kehidupan smuanya adalah senda gurau.
      Tak msalah tiap detik hidup kita hanya canda tawa yg tak berujung.
      Tapi ternyata,
      hidup ini dipenuhi ragam warna.
      Sekali kita gmbira,
      lain waktu kita bersedih. Hidup juga adalah perjalanan singkat menuju 1 dari 2 negeri.
      Kemungkinan kecil adalah surga,
      besar peluang ke neraka.
      Dalam hening dan sepi,
      ada baiknya kita bertanya pada hati:
      sudahkah kita memikirkan kemana kaki melangkah "PULANG"..?

      Sabtu, 04 Desember 2010

      semoga kesenanganku juga kesenanganmu

      Ohlala..sudah lama aku nggak posting tentang sekolahku. Yah, mencoba postingan yang Insyaallah sangat amat lebih bermanfaat untuk dibaca. =)
      Sekarang aku pengen posting lagi tentang sekolahku. Yang bertema "Kelas Baru"..Seragam..seragam..??

      Yah emang bisa dibilang sudah basi. hahaha. tapi aku bakalan tetep mengenang ini semua (Insyaallah kalau masih diberi ingatan).
      Uhm.. ini berawal dari kenaikan kelas. aku yang dulunya duduk di kelas XI sekerang berevolusi menjadi kelas XII. Kelas XII tuh ternyata lebih asyik kalo dibandingkan sama kelas XI. Pokoknya asiiik banget. Anaknya asik, gurunya asik..asik segalanya. Pokoknya masa dimana kita merasakan manis, asem, asinnya dunia SMA deh! Semuanya ada disini,. gado-gado banget.

      nah, dikelas XII ini aku duduk dikelas yang namanya "ULET API" artinyaa...tinggal dibalik aja. hhe =)
      "ULET API=IPA TELU"
      Arek-arek IPA TELU ini terdiri dari 35 bagian penting  Yaitu :
      1. Akhsanul Hadist B. (uhm..nama yang bagus..dia nih cowok yang jago banget sama yang namanya MATEMATIKA)
      2. Alam Labda P. (Dia temenku dari jaman escavator dulu..Anaknya itu suka gemes. hhe)
      3. Anamta Fathony Ganggas (Waduh.. dia pintar berekspresi, Taufik ismail jilid dua deh. patut diacungi jempol)
      4. Anggi Saptiwi ( waw..nih cewek rajin tapi mbuwanyol..)
      5. Ayu Desi P. (pencinta anime..anaknya nggemesin)
      6. Bagus Wicaksono (Bisa dibilang anak ini baik, apalagi ya..setia kawan)
      7. Desfri Holifatus S. (teman sebangkuku sekarang..uhm, apa yaa..baik hati dan tidak sombong)
      8. Dessi Putri (wah, ni cewek jago kimia..nice girl!)
      9. Dhia Rossanti (Anaknya polos, jago nggambar, dia juga sering sebangku sama aku. uhm, dia anaknya baik)
      10. Saya sendiri (tak ada kata selain "aku adalah aku, dengan segala kekurangan  karna memang tak ada manusia yang sempurna )
      11. Dwi Wahyu (umh..Master Bahasa indonesia nih, anaknya super duper konyol. halah dalah..)
      12. Erni Dwi Puji (englishnya jago..yah, jadi pengen jago juga.hhe)
      13. Faruq Heldian (hampir sama dengan dua saudaranya yaitu Alam Labda dan Bagus, tiga saudara ini selalu kompak, nggak jailnya, nggak mainnya..yah begitulah)
      14.Febriyanti (Ebbyy..rajin menabung, baik hati dan tidak sombong)
      15. Fitria Nur A. (wah, kalo ketemu aku pasti yang ditanyain kue brownies n=bikinan ibuk, hha. fifi itu anaknya lucu)
      16. Gumilang Zen Azizah R. (nih anak tak kenal lelah..)
      17. M. Afif Hidayatullah (uhm, pendiem, tapi dia baik kok..)
      18. M. Rizal Fatur (Jago basket..anak pak lurah.hhe)
      19. Mega Nenda (megaa..hhe, apa yah.. yah intinya dia cewek yang baik.hhe)
      20. M. Reza Geovani (Baboon.. kalo demam panggung lucu. Tapi dia jago main rubik lo..adiknya desfri ini, hhe)
      21. Nina Ike Kurniawati (pinter matematika, kimia, fisika, semua deh!)
      22. Risky Trisella (waduh, ini mirip-mirip anamta, tapi dia cewek. bahasnya,,wuih! Tingkat tinggi!)
      23. Shella F. (hhe, pinter, baik..apalagi yaa?)
      24. Sonia Hajar M. (hobinya cerita, pinter menghitung..waw!)
      25. Tia Tista (uhm,,apa yaa..dia anaknya baik hati..uhm bisa dibilang semua temenku pada baik hati semua ya!)
      26. M. Budi S. (waduh bapak paski ini jadi kepala sukunya ulet api. Semangat Pak!)
      27. Wahyu V. (dia suka sama yang namanya kimia, kalo baca puisi juga bagus..anak jurnalistik lagi,,hha)
      28. Viddyas Asmaralah (uhm, sulit bikin anak ini marah. hha. Nih cewek jago banget sama yang namanya biologi. Anaknya pinter lagi)
      29. Yessy N. (yessi nih anaknya baik loo..)
      30. Yunita (yuyun..hhe, dia baik dan suka menolong)
      31. Readyarti (Reeree..cuek, tapi mbanyol. Lucu deh!)
      32. Dimas Amri (yang kuingat dari dia adalah kata "cie..cie.."
      33.Verbin Duandika (nggak mau dipanggil verbin, maunya dipanggil dika..hha)
      34. Ahmad Tegar F. ("kamu lucu sekaliibon!" wah ini  salah satu anggota dari geng belakang. F-4(F-si)nya ULET API"
      35. Mirza Amelia (wah..nih anak rajin. Tak pernah telat ngumpulin tugas. dan selalu semangat. SEMANGAT!!)

      Tak lupa guru-guru kami tercinta yang senantiasa membantu kita, menyemangati kita dan mendoakan kita supaya sukses.
      Semoga kita semua bisa bahagia dunia dan Akhirat.

      teman jangan bersedih karena kekurangan yang kamu miliki. Karna memang tak ada manusia yang sempurna. Jadikanlah kekuranganmu sebagai kelebihanmu.
      Dan selalu ingat kalau di dunia ini tak ada yang abadi..

      SMANGAT!!!!


      NB* Reek.. Semangat euy! Ujian sebentar lagi.
      Semoga semuanya lulus 100% dan bisa masuk PTN yang diinginkan.
      Amiiiiin..

      Sabtu, 27 November 2010

      Menghindari Banyak Makan

      Senin, 22 Februari 2010 - 19:12:04,  Penulis : Redaksi
      Kategori : Permata Salaf

      [Print View] [kirim ke Teman]
      Di antara sebab terbesar yang membantu seseorang untuk tetap giat menuntut ilmu, memahaminya dan tidak jemu, adalah memakan sedikit dari sesuatu yang halal.

      Al-Imam Asy-Syafi’i rahimahullahu berkata: “Aku tidak pernah kenyang semenjak 16 tahun lalu. Karena, banyak makan akan menyebabkan banyak minum, sedangkan banyak minum akan membangkitkan keinginan untuk tidur, menyebabkan kebodohan dan menurunnya kemampuan berpikir, lemahnya semangat, serta malasnya badan. Ini belum termasuk makruhnya banyak makan dari tinjauan syariat dan timbulnya penyakit jasmani yang membahayakan.”
      Sebagaimana dikatakan dalam sebuah syair:
      فَإِنَّ الدَّاءَ أَكْثَرَ مَا تَرَاهُ يَكُونُ مِنَ الطَّعَامِ أَوِ الشَّرَابِ
      Sesungguhnya penyakit, kebanyakan yang engkau lihat
      terjadi karena makanan atau minuman

      Seandainya tidak ada keburukan dari banyak makan dan minum kecuali menyebabkan sering ke toilet, hal itu sudah cukup bagi orang yang berakal dan cerdas untuk menjaga diri darinya. Barangsiapa yang menginginkan keberhasilan dalam menuntut ilmu dan mendapatkan bekal hidup dari ilmu, namun disertai dengan banyak makan dan minum serta tidur, sungguh dia telah mengusahakan sesuatu yang mustahil menurut kebiasaan.

      (Tadzkiratus Sami’ wal Mutakallim fi Adabil ‘Alim wal Muta’allim, hal. 73-74, Al-Imam Badruddin Muhammad bin Ibrahim bin Sa’dillah bin Jamaah Al-Kinani rahimahullahu, dengan beberapa perubahan)

      Sifat-sifat Penghuni Neraka



      Rabu, 24 Februari 2010 - 19:51:14,  Penulis : Al-Ustadz Qomar Suaidi, Lc
      Kategori : Oase

      [Print View] [kirim ke Teman]
      Dalam surat Qaf, Allah Subhanahu wa Ta’ala menerangkan beberapa sifat penghuni neraka. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

      وَقَالَ قَرِينُهُ هَذَا مَا لَدَيَّ عَتِيدٌ. أَلْقِيَا فِي جَهَنَّمَ كُلَّ كَفَّارٍ عَنِيدٍ. مَنَّاعٍ لِلْخَيْرِ مُعْتَدٍ مُرِيبٍ. الَّذِي جَعَلَ مَعَ اللهِ إِلَهًا ءَاخَرَ فَأَلْقِيَاهُ فِي الْعَذَابِ الشَّدِيدِ

      Dan yang menyertai dia berkata: “Inilah yang tersedia pada sisiku telah siap.” Allah berfirman: “Lemparkanlah olehmu berdua ke dalam neraka semua orang yang sangat ingkar dan keras kepala, yang sangat menghalangi kebajikan, melanggar batas lagi ragu-ragu, yang menyembah sesembahan yang lain beserta Allah, maka lemparkanlah dia ke dalam siksaan yang sangat.” (Qaf: 23-26)
      Dalam ayat-ayat tersebut, Allah Subhanahu wa Ta’ala menerangkan bahwa qarin yang menyertai manusia, yakni malaikat yang ditugasi untuk mencacat amal bani Adam, mengatakan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala: “Inilah yang tersedia pada sisiku telah siap.” Yakni orang tersebut dihadapkan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala oleh malaikat beserta catatan amalnya yang lengkap, tanpa ditambah dan dikurangi, serta siap untuk diberi balasan. Allah Subhanahu wa Ta’ala pun memerintahkan kepada kedua malaikat-Nya yaitu malaikat yang sebagai saksi dan malaikat yang menggiringnya ke hadapan Allah Subhanahu wa Ta’ala: “Lemparkanlah olehmu berdua ke dalam neraka semua orang yang sangat ingkar dan keras kepala, yang sangat menghalangi kebajikan, melanggar batas lagi ragu-ragu, yang menyembah sembahan yang lain beserta Allah maka lemparkanlah dia ke dalam siksaan yang sangat.”
      Dalam firman Allah Subhanahu wa Ta’ala tersebut terdapat enam sifat orang yang bakal dilemparkan ke dalam Jahannam.
      1. Orang yang sangat ingkar: yakni mereka yang sangat kafir, di mana berbagai macam kekafiran mereka lakukan baik berupa perbuatan maupun ucapan. Atau mereka yang kekafiran itu telah menguat dalam qalbunya.
      2. Keras kepala: yakni membangkang terhadap kebenaran, menghadapinya dengan kebatilan sementara ia tahu kebenaran itu. Kalaupun kebenaran itu ditawarkan kepadanya, dia tidak mau menerimanya walaupun kebenaran itu begitu jelas. Akibatnya, ia akan banyak berbuat maksiat, berani menerjang larangan-larangan Allah Subhanahu wa Ta’ala.
      3. Sangat menghalangi kebajikan: kebajikan di sini berarti segala macam kebajikan. Seolah-olah dia mencari-cari segala macam kebajikan untuk dia halangi sehingga dia menghalangi segala macam amal baik, dan yang terbesar adalah iman kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, dan para rasul-Nya, serta menghalangi seseorang untuk berdakwah kepadanya. Ia juga tidak menunaikan apa yang menjadi kewajibannya, tidak mau berbuat baik, bersilaturahmi, dan bershadaqah. Ia menghalangi dirinya sendiri untuk berjuang dengan harta dan badannya dalam perkara yang diridhai Allah Subhanahu wa Ta’ala.
      4. Melanggar batas: yakni melanggar batas-batas hukum Allah Subhanahu wa Ta’ala dan melanggar hak-hak makhluk, sehingga ia berbuat jahat kepada mereka. Yakni, bukan saja dia menghalangi seseorang untuk berbuat kebajikan, namun ia juga berbuat jahat kepadanya. Ini semacam perlakuan orang Quraisy terhadap Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Mereka melarang beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam berbuat baik sekaligus mereka berbuat jahat kepada beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sebagaimana ia juga melampaui batas dalam membelanjakan hartanya. Qatadah rahimahullahu menafsirkan: “Yakni melampaui batas dalam bicara, jalan dan segala urusannya.”
      5. Lagi ragu-ragu: yakni tertanam dalam dirinya keraguan dan kebimbangan. Demikian juga, ia membuat keraguan pada diri orang lain, baik keraguan dalam hal janji Allah Subhanahu wa Ta’ala ataupun ancaman-Nya, sehingga tiada iman dan kebaikan dalam dirinya.
      6. Yang menyembah sesembahan yang lain beserta Allah Subhanahu wa Ta’ala: mencakup semua orang yang menghambakan diri dan menghinakan diri kepada selain Allah Subhanahu wa Ta’ala.
      Untuk orang-orang yang memiliki sifat-sifat tersebut, Allah Subhanahu wa Ta’ala katakan:

      فَأَلْقِيَاهُ فِي الْعَذَابِ الشَّدِيدِ

      “Maka lemparkanlah dia ke dalam siksaan yang sangat.”
      Dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
      يَخْرُجُ عُنُقٌ مِنَ النَّارِ يَتَكَلَّمُ يَقُوْلُ: وُكِلْتُ الْيَوْمَ بِثَلَاثَةٍ؛ بِكُلِّ جَبَّارٍ عَنِيْدٍ، وَمَنْ جَعَلَ مَعَ اللهِ إِلَهًا آخَرَ، وَمَنْ قَتَلَ نَفْساً بِغَيْرِ نَفْسٍ فَتَنْطَوِي عَلَيْهِمْ فَتَقْذِفُهُمْ فِيْ غَمَرَاتِ جَهَنَّمِ
      Sebuah leher keluar dari neraka, ia bisa berbicara. Ia pun mengatakan: “Pada hari ini aku dipasrahi (menyiksa) tiga golongan manusia: setiap orang yang sombong lagi membangkang, orang yang menjadikan sesembahan selain Allah Subhanahu wa Ta’ala bersama-Nya, dan setiap orang yang membunuh sebuah jiwa bukan karena qishash.” Sehingga leher tersebut melilit mereka dan melemparkan mereka ke dalam dahsyatnya azab jahannam. (HR. Ahmad)


      sumber : http://asysyariah.com/syariah.php?menu=detil&id_online=934

      Rabu, 24 November 2010

      Doaku Sepanjang Hidupmu

      Sabtu, 06 Oktober 2007 - 05:10:11 :: kategori Kewanitaan
      Penulis: Al-Ustadzah Ummu 'Abdirrahman Bintu 'Imran
      .: :.
      Doa orangtua untuk anaknya adalah salah satu doa yang paling didengar Allah Subhanahu wa Ta’ala. Maka semestinya orangtua senantiasa mengalirkan doa kebaikan bagi anak-anaknya. Orangtua juga mesti meneguhkan kesabaran jika menjumpai penyimpangan pada anak-anaknya. Bukan malah mengutuk atau mendoakan kejelekan bagi mereka.

      Sesuatu yang sudah lazim untuk diketahui, orangtua harus membimbing anak-anaknya. Mereka butuh diarahkan, diajari, ditegur dan diluruskan bila mereka salah atau lupa. Semua itu tak lain untuk kebaikan masa depan si anak; masa depan di dunia dan masa depan di akhirat.

      Kadang kala yang terjadi, orangtua sudah mengerahkan segala upaya untuk mengajari dan membimbing, namun si anak tetap membandel dan ‘kepala batu’. Entah apa lagi cara yang harus ditempuh, seakan-akan semua jalan telah buntu.

      Memang, mencetak seorang anak menjadi anak shalih yang selalu menyenangkan hati bukanlah semata hasil kerja keras orangtua dan pendidik. Semua usaha yang ditempuh hanyalah merupakan sebab-sebab yang dilakukan untuk mencapai tujuan itu. Adapun yang membuat hati si anak terbuka untuk menerima pengarahan serta bimbingan orangtua dan orang-orang yang mendidiknya adalah Allah Subhanahu wa Ta’ala. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman kepada Nabi-Nya Shallallahu ‘alaihi wa sallam:

      إِنَّكَ لاَ تَهْدِي مَنْ أَحْبَبْتَ وَلَكِنَّ اللهَ يَهْدِي مَنْ يَشَاءُ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِيْنَ

      “Sesungguhnya engkau takkan bisa memberikan hidayah (taufik) kepada orang yang engkau cintai, akan tetapi Allah memberikan hidayah kepada siapa pun yang Dia kehendaki, dan Dia Maha Mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk.” (Al-Qashash: 56)

      Dalam ayat-Nya ini, Allah Subhanahu wa Ta’ala memberitahukan kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa beliau –lebih-lebih lagi selain beliau– tidak akan mampu memberikan hidayah kepada seseorang, walaupun dia orang yang paling dicintai. Tak seorang pun mampu memberikan hidayah taufik dan menancapkan iman dalam hati seseorang. Ini semata-mata ada di tangan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dialah yang memberi hidayah pada siapa yang Dia kehendaki. Dia Maha Mengetahui, siapa yang pantas mendapatkan hidayah dari-Nya hingga nanti Dia berikan hidayah, dan siapa yang tidak layak mendapatkannya hingga Dia biarkan orang itu dalam kesesatannya. (Taisirul Karimir Rahman, hal. 620)

      Cobalah renungkan, bagaimana upaya Nabiyullah Nuh ‘alaihissalam dalam mengembalikan umatnya pada tauhid. Selama 950 tahun beliau mengajak mereka –dengan berbagai cara– untuk meninggalkan penyembahan berhala dan hanya menyembah Allah Subhanahu wa Ta’ala semata. Namun anak beliau sendiri tidak mau menyambut seruan mulia sang ayah, sampai saat-saat akhir kehidupan umat yang durhaka itu. Air bah yang meluap menenggelamkan semua yang ada. Nabi Nuh ‘alaihissalam memanggil anaknya yang enggan turut naik ke bahtera:

      وَنَادَى نُوْحٌ ابْنَهُ وَكَانَ فِي مَعْزِلٍ يَابُنَيَّ ارْكَبْ مَعَنَا وَلاَ تَكُنْ مَعَ الْكَافِرِيْنَ

      “Dan Nuh memanggil anaknya yang berada di tempat yang jauh, ‘Wahai anakku! Naiklah bahtera ini bersama kami dan janganlah kamu bersama orang-orang kafir’.” (Hud: 42)

      Namun apalah daya bila Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak menghendaki, si anak ini tidak mendapatkan petunjuk. Tetap dengan kesombongannya dia menolak ajakan ayahnya, hingga berakhir dengan kebinasaan, ditelan oleh gelombang air bah yang datang:

      قَالَ سَآوِي إِلَى جَبَلٍ يَعْصِمُنِي مِنَ الْمَاءِ قَالَ لاَ عَاصِمَ الْيَوْمَ مِنْ أَمْرِ اللهِ إِلاَّ مَنْ رَحِمَ وَحَالَ بَيْنَهُمَا الْمَوْجُ فَكَانَ مِنَ الْمُغْرَقِيْنَ

      “Dia berkata, ‘Aku akan berlindung ke gunung yang akan menghindarkanku dari air bah. Nuh berkata, ‘Hari ini tidak ada lagi yang bisa melindungi dari adzab Allah kecuali Dzat Yang Maha Penyayang.’ Dan gelombang pun menghalangi mereka berdua, maka jadilah anak itu termasuk orang-orang yang ditenggelamkan.” (Hud: 43)

      Menyaksikan anaknya turut tenggelam, timbul rasa iba sang ayah, hingga Nabi Nuh ‘alaihissalam pun berdoa kepada Rabbnya. Namun Allah Subhanahu wa Ta’ala memperingatkan Nabi Nuh ‘alaihissalam dan menyatakan bahwa anaknya bukanlah orang yang beriman sehingga termasuk orang-orang yang ditenggelamkan:

      وَنَادَى نُوْحٌ رَبَّهُ فَقَالَ رَبِّ إِنَّ ابْنِي مِنْ أَهْلِي وَإِنَّ وَعْدَكَ الْحَقُّ وَأَنْتَ أَحْكَمُ الْحَاكِمِيْنَ. قَالَ يَا نُوْحُ إِنَّهُ لَيْسَ مِنْ أَهْلِكَ إِنَّهُ عَمَلٌ غَيْرُ صَالِحٍ فَلاَ تَسْأَلْنِ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنِّي أَعِظُكَ أَنْ تَكُوْنَ مِنَ الْجَاهِلِيْنَ

      “Dan Nuh pun menyeru Rabbnya, ‘Wahai Rabbku, sesungguhnya anakku termasuk keluargaku, dan sesungguhnya janji-Mu adalah janji yang benar, dan Engkau adalah Hakim yang seadil-adilnya.’ Allah berfirman, ‘Wahai Nuh, sesungguhnya dia bukan termasuk keluargamu (yang diselamatkan), sesungguhnya amalannya bukanlah amalan yang shalih. Maka janganlah engkau meminta kepada-Ku sesuatu yang tidak engkau ketahui. Sesungguhnya Aku peringatkan engkau agar jangan termasuk orang-orang yang jahil.” (Hud: 45-46)

      Demikianlah keadaannya. Seorang nabi pun tidak dapat menyelamatkan anaknya dari kekafiran bila si anak tidak dibukakan hatinya untuk menerima keimanan.

      Di sisi lain, sangatlah mudah bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk memberikan petunjuk pada hamba yang Dia kehendaki, walaupun hamba itu dikepung oleh kaum yang berbuat syirik. Allah Subhanahu wa Ta’ala kisahkan tentang kekasih-Nya, Ibrahim ‘alaihissalam ketika Allah Subhanahu wa Ta’ala berikan taufik kepadanya untuk bertauhid:

      وَكَذَلِكَ نُرِي إِبْرَاهِيْمَ مَلَكُوْتَ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَلِيَكُوْنَ مِنَ الْمُوْقِنِيْنَ. فَلَمَّا جَنَّ عَلَيْهِ اللَّيْلُ رَأَى كَوْكَبًا قَالَ هَذَا رَبِّي فَلَمَّا أَفَلَ قَالَ لاَ أُحِبُّ اْلآفِلِيْنَ. فَلَمَّا رَأَى الْقَمَرَ بَازِغًا قَالَ هَذَا رَبِّي فَلَمَّا أَفَلَ قَالَ لَئِنْ لَمْ يَهْدِنِي رَبِّي لَأَكُوْنَنَّ مِنَ الْقَوْمِ الضَّالِّيْنَ. فَلَمَّا رَأَى الشَّمْسَ بَازِغَةً قَالَ هَذَا رَبِّي هَذَا أَكْبَرُ فَلَمَّا أَفَلَتْ قَالَ يَا قَوْمِ إِنِّي بَرِيْءٌ مِمَّا تُشْرِكُوْنَ إِنِّي وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِي فَطَرَ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضَ حَنِيْفًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ

      “Dan demikianlah Kami perlihatkan kepada Ibrahim tanda-tanda keagungan yang ada di langit dan di bumi, agar dia termasuk orang-orang yang yakin. Ketika malam telah gelap, dia melihat bintang, lalu berkata, ‘Inilah rabbku’. Tetapi tatkala bintang itu tenggelam, dia berkata, ‘Aku tidak suka pada yang tenggelam’. Kemudian ketika dia melihat bulan terbit, dia berkata, ‘Inilah rabbku’. Tetapi setelah bulan itu terbenam, dia berkata, ‘Sesungguhnya jika Rabbku tidak memberi petunjuk padaku, pasti aku termasuk orang-orang yang sesat. Kemudian tatkala dia melihat matahari terbit, dia berkata, ‘Inilah rabbku, ini lebih besar’. Tatkala matahari itu terbenam, dia pun berkata, ‘Wahai kaumku, sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kalian persekutukan! Sesungguhnya aku menghadapkan diriku kepada Rabb yang menciptakan langit dan bumi dengan cenderung kepada agama yang benar, dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang menyekutukan-Nya’.” (Al-An’am: 75-79)

      Hanya Allah Subhanahu wa Ta’ala yang dapat memberikan hidayah dan melindungi seorang anak dari kejelekan. Oleh karena itu, semestinya orangtua menyadari bahwa tak boleh semata bersandar pada hasil usaha mereka. Namun mereka harus menengadahkan tangan dan memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

      Dalam Kitab-Nya yang mulia, Allah Subhanahu wa Ta’ala menyebutkan doa seorang yang telah mencapai umur 40 tahun:

      رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَصْلِحْ لِي فِي ذُرِّيَّتِي

      “Wahai Rabbku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau karuniakan kepadaku dan kepada kedua orangtuaku, dan untuk melakukan amal shalih yang Engkau ridhai, dan berikanlah kebaikan kepadaku dengan kebaikan anak keturunanku.” (Al-Ahqaf: 15)

      Tatkala dia berdoa untuk kebaikan dirinya, dia mendoakan pula anak keturunannya agar Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan kebaikan pada segala keadaan mereka. Disebutkan dalam ayat ini bahwa kebaikan anak cucu akan kembali manfaatnya bagi kedua orangtua mereka, berdasarkan firman-Nya وَأَصْلِحْ لِي. (Taisirul Karimir Rahman, hal. 781)

      Demikian yang dimohon oleh hamba-hamba Ar-Rahman dalam doa mereka:

      رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ إِمَامًا

      “Wahai Rabb kami, anugerahkanlah bagi kami pasangan-pasangan hidup dan keturunan sebagai penyejuk mata kami, dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa.” (Al-Furqan: 74)

      Nabiyullah Zakariyya ‘alaihissalam ketika memohon keturunan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala pun meminta agar Allah Subhanahu wa Ta’ala menjadikan anaknya nanti sebagai anak yang shalih, yang mendapatkan keridhaan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Beliau berdoa:

      فَهَبْ لِي مِنْ لَدُنْكَ وَلِيًّا. يَرِثُنِي وَيَرِثُ مِنْ آلِ يَعْقُوْبَ وَاجْعَلْهُ رَبِّ رَضِيًّا

      “Maka anugerahkanlah bagiku dari sisi-Mu seorang anak yang akan mewarisiku dan mewarisi keluarga Ya’qub, dan jadikanlah dia, wahai Rabbku, seorang yang diridhai.” (Maryam: 5-6)

      Allah Subhanahu wa Ta’ala pun mengabulkan permohonan Nabi Zakariyya ‘alaihissalam dengan memberikan seorang anak yang shalih:

      يَا زَكَرِيَّا إِنَّا نُبَشِّرُكَ بِغُلاَمٍ اسْمُهُ يَحْيَى لَمْ نَجْعَلْ لَهُ مِنْ قَبْلُ سَمِيًّا

      “Wahai Zakariyya, sesungguhnya Kami memberimu kabar gembira dengan lahirnya seorang anak yang bernama Yahya, yang belum pernah Kami menciptakan seseorang yang serupa dengannya.” (Maryam: 7)

      Begitu pula Nabi Ibrahim ‘alaihissalam, kekasih Allah Subhanahu wa Ta’ala. Beliau berdoa untuk kebaikan dirinya dan putranya Isma’il ‘alaihissalam beserta keturunan mereka tatkala membangun fondasi Baitullah:

      رَبَّنَا وَاجْعَلْنَا مُسْلِمَيْنِ لَكَ وَمِنْ ذُرِّيَّتِنَا أُمَّةً مُسْلِمَةً لَكَ

      “Wahai Rabb kami, jadikanlah kami berdua orang-orang yang berserah diri kepada-Mu dan jadikanlah pula keturunan kami sebagai orang-orang yang berserah diri kepada-Mu.” (Al-Baqarah: 128)

      Beliau ‘alaihissalam juga berdoa:

      رَبِّ اجْعَلْنِي مُقِيْمَ الصَّلاَةِ وَمِنْ ذُرِّيَّتِي رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَاءِ

      “Wahai Rabbku, jadikanlah aku dan keturunanku sebagai orang-orang yang senantiasa mendirikan shalat. Wahai Rabbku, kabulkanlah doaku.” (Ibrahim: 40)

      Nabi Ibrahim ‘alaihissalam juga memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala agar menjaga diri dan keturunan beliau dari kemaksiatan terbesar kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, yaitu kesyirikan. Beliau ‘alaihissalam memohon:

      وَاجْنُبْنِي وَبَنِيَّ أَنْ نَعْبُدَ اْلأَصْنَامَ

      “Dan jauhkanlah diriku beserta anak keturunanku dari penyembahan berhala.” (Ibrahim: 35)

      Demikianlah yang dilakukan oleh para nabi. Mereka mendoakan anak cucu mereka agar meraih masa depan yang baik dan terhindar dari hal-hal yang membinasakan.

      Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, nabi dan rasul Allah Subhanahu wa Ta’ala yang paling mulia, mencontohkan pula hal ini. ‘Umar bin Abi Salamah, putra Ummu Salamah radhiyallahu ‘anhuma menuturkan:

      نَزَلَتْ هَذِهِ اْلآيَةُ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ {إِنَّمَا يُرِيْدُ اللهُ لِيُذْهِبَ عَنْكُمُ الرِّجْسَ أَهْلَ الْبَيْتِ وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيْرًا} فِي بَيْتِ أُمِّ سَلَمَةَ، فَدَعَا النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَاطِمَةَ وَحَسَنًا وَحُسَيْنًا فَجَلَّلَهُمْ بِكِسَاءٍ وَعَلِيٌّ خَلْفَ ظَهْرِهِ فَجَلَّلَهُ بِكِسَاءٍ ثُمَّ قَالَ: اللَّهُمَّ هَؤُلاَءِ أَهْلُ بَيْتِي فَأَذْهِبْ عَنْهُمُ الرِّجْسَ وَطَهِّرْهُمْ تَطْهِيْرًا

      “Turun ayat ini kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam: ‘Sesungguhnya Allah ingin menghilangkan dosa-dosa dari diri kalian wahai ahlul bait, dan menyucikan kalian sesuci-sucinya’ di rumah Ummu Salamah. Maka Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam memanggil Fathimah, Hasan dan Husain lalu menyelubungi mereka dengan kain, dan ‘Ali di belakang beliau lalu beliau selubungi pula dengan kain. Kemudian beliau berdoa, ‘Ya Allah, mereka adalah ahlu baitku, maka hilangkanlah dosa-dosa dari mereka dan sucikanlah mereka sesuci-sucinya’.” (HR. At-Tirmidzi no. 3787, dikatakan oleh Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullahu dalam Shahih Sunan At-Tirmidzi: shahih)

      Beliau pernah pula mendoakan cucu beliau, Al-Hasan bin ‘Ali radhiyallahu 'anhuma. Diceritakan oleh Al-Bara` bin ‘Azib radhiyallahu 'anhu:

      رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيٍْهِ وَسَلَّمَ وَالْحَسَنُ بْنُ عَلِيٍّ عَلَى عَاتِقِهِ يَقُوْلُ: اللَّهُمَّ إِنِّي أُحِبُّهُ فَأَحِبَّهُ

      “Aku pernah melihat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam keadaan menggendong Al-Hasan di atas pundak beliau. Beliau mengatakan, ‘Ya Allah, sesungguhnya aku mencintainya, maka cintailah dia’.” (HR. Al-Bukhari no. 3849 dan Muslim no. 2422)

      Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga seringkali mendoakan anak-anak para shahabat radhiyallahu 'anhum. Usamah bin Zaid radhiyallahu ‘anhuma menceritakan:

      أَنَّهُ كَانَ يَأْخُذُهُ وَالْحَسَنَ فَيَقُوْلُ: اللَّهُمَّ أَحِبَّهُمَا فَإِنِّي أُحِبُّهُمَا

      “Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah memelukku bersama Al-Hasan lalu mendoakan, ‘Ya Allah, sesungguhnya aku mencintai mereka berdua, maka cintailah mereka’.” (HR. Al-Bukhari no. 3735)

      Abdullah bin ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma mengisahkan pula saat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mendoakannya, setelah dia mengambilkan air wudhu untuk beliau. Dengan doa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam ini, Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan ilmu yang luas kepadanya:

      أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ دَخَلَ الْخَلاَءَ فَوَضَعْتُ لَهُ وَضُوْءًا قَالَ: مَنْ وَضَعَ هَذَا؟ فَأُخْبِرَ، فَقَالَ: اللَّهُمَّ فَقِّهْهُ فِي الدِّيْنِ

      “Pernah suatu ketika Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam masuk ke tempat buang air. Lalu kuletakkan air wudhu untuk beliau. (Ketika selesai) beliau pun bertanya, “Siapa yang meletakkan ini?” Lalu beliau diberitahu (bahwa aku yang melakukannya). Kemudian beliau mendoakan, ‘Ya Allah, berikanlah dia pemahaman terhadap agama’.” (HR. Al-Bukhari no. 143 dan Muslim no. 2477)

      Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma menjadi salah seorang ulama di kalangan shahabat. Sampai-sampai ‘Umar ibnul Khaththab radhiyallahu ‘anhu menempatkannya bersama para tokoh shahabat ketika Ibnu ‘Abbas masih belia. (Fathul Bari, 7/127)

      Dalam kehidupan shahabat, ada Ummu Sulaim bintu Milhan radhiyallahu 'anha, ibu Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu, yang begitu besar keinginannya agar anaknya mendapatkan kehidupan yang baik di dunia dan akhirat. Dia serahkan sang anak untuk melayani Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan meminta doa beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk anaknya. Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu menceritakan:

      دَخَلَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَيْنَا وَمَا هُوَ إِلاَّ أَنَا وَأُمِّي وَأُمُّ حَرَامٍ خَالَتِي، فَقَالَتْ أُمِّي: يَا رَسُوْلَ اللهِ، خُوَيْدِمُكَ، ادْعُ اللهَ لَهُ. قَالَ: فَدَعَا لِي بِكُلِّ خَيْرٍ، وَكَانَ فِي آخِرِ مَا دَعَا لِي بِهِ أَنْ قَالَ: اللَّهُمَّ أَكْثِرْ مَالَهُ وَوَلَدَهُ وَبَارِكْ لَهُ فِيْهِ

      “Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah masuk ke rumah kami dan di situ hanya ada aku, ibuku dan Ummu Haram bibiku. Ibuku mengatakan, ‘Wahai Rasulullah, ini pelayan kecilmu. Doakanlah dia’. Kemudian beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam memohonkan untukku segala kebaikan, dan di akhir doa beliau untukku, beliau berkata, ‘Ya Allah, banyakkanlah harta dan anaknya, serta berikanlah barakah kepadanya’.” (HR. Muslim no. 2481)

      Allah Subhanahu wa Ta’ala mengabulkan doa beliau, hingga Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu mengatakan tentang dirinya, “Hartaku sungguh banyak, sementara anak cucuku mencapai sekitar seratus orang sekarang.” (HR. Muslim no. 2481)

      Apabila orangtua merasakan beban kesempitan dan kesusahan karena ulah anak-anak, hendaknya berlapang dada dan memaafkan, serta mendoakan agar si anak mendapatkan kebaikan. Sesungguhnya doa orangtua termasuk doa yang akan dikabulkan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala. Tentang hal ini, Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu menyampaikan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

      ثَلاَثُ دَعَوَاتٍ مُسْتَجَابَاتٍ لاَ شَكَّ فِيْهِنَّ: دَعْوَةُ الْوَالِدِ، وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ، وَدَعْوَةُ الْمَظْلُوْمِ

      “Ada tiga doa yang pasti akan terkabul, tidak diragukan lagi: doa orangtua, doa orang yang bepergian, dan doa orang yang dizhalimi.” (HR. Abu Dawud no. 1536, dikatakan oleh Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullahu dalam Shahih Sunan Abi Dawud: hasan)

      Doa kebaikanlah yang semestinya dipanjatkan ketika itu, bukan cacian atau bahkan doa kejelekan. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang kita mendoakan kejelekan terhadap anak-anak. Jabir radhiyallahu ‘anhu mengatakan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda:

      لاَ تَدْعُوا عَلَى أَنْفُسِكُمْ، وَلاَ تَدْعُوا عَلَى أَوْلاَدِكُمْ، وَلاَ تَدْعُوا عَلَى أَمْوَالِكُمْ، لاَ تُوَافِقُوا مِنَ اللهِ سَاعَةً يُسْأَلُ فِيْهَا عَطَاءٌ فَيَسْتَجِيْبَ لَكُمْ

      “Jangan mendoakan kejelekan bagi diri kalian, jangan berdoa kejelekan bagi anak-anak kalian, dan jangan pula berdoa kejelekan bagi harta kalian. Jangan sampai ia bertepatan dengan saat Allah yang jika diminta suatu permintaan saat itu pasti akan Dia kabulkan.” (HR. Muslim no. 3009)

      Bisa jadi seseorang menepati saat dikabulkannya doa, hingga dikabulkan permohonannya. Ini banyak terjadi ketika marah. Saat marah, terkadang orang mendoakan kejelekan untuk dirinya, atau kadang pada anaknya. Dia katakan, ‘Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala membinasakanmu!’ atau ‘Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan balasan yang jelek kepadamu!’, ataupun yang semisal itu. Sampai-sampai ada yang mendoakan anaknya agar mendapat laknat! Nas`alullahal ‘afiyah. (Syarh Riyadhish Shalihin, 4/33)

      Akibatnya, bukan semakin baik si anak, namun semakin rusak. Semakin jauh dari kebenaran dan semakin suram pula masa depannya. Tak ada kebahagiaan hidupnya di dunia, terancam pula kehidupannya di akhirat kelak. Na’udzu billahi min dzalik!

      Cukup sudah bagi kita, para orangtua, teladan yang termaktub dalam Al-Kitab dan As-Sunnah. Semestinya kita menyadari, segala kebaikan anak kita Allah Subhanahu wa Ta’ala-¬lah yang memberikannya. Hingga semestinya pula kita memulai untuk melazimi doa untuk kebaikan mereka.

      Wallahu Ta’ala a’lamu bish-shawab.

      Sumber:
      http://asysyariah.com/syariah.php?menu=detil&id_online=525 
      http://www.salafy.or.id/salafy.php?menu=detil&id_artikel=1194